Pilih Laman

Program Detasering Lembaga Penjaminan Mutu UHAMKA dengan Lembaga Penjaminan Mutu UMMAT, dilaksanakan pada tanggal, 25 Agustus 2022 dihadiri oleh Konsultan mutu, tim penjaminan mutu UHAMKA dan Pimpinan UMMAT, LPMI, GKMF, UKMP UMMAT, diharapkan Aktifitas yang bernilai positif dalam meningkatkan pemahaman dan kualitas penjaminan mutu antar perguruan tinggi, serta mendorong dan mempercepat perguruan tinggi untuk bertransformasi mencapai tujuannya yang tercermin dari pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagaimana ditetapkan pada Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 3/M/2021 tentang Indikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi dan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sumber daya manusia, terutama dosen dan tim penjaminan mutu, memiliki peran yang sangat sentral dalam menentukan tinggi-rendahnya kualitas mutu suatu perguruan tinggi. Dosen dan tim penjaminan mutu menempati posisi yang sangat strategis dan tidak dapat disubstitusi bahkan oleh penerapan teknologi, baik dalam pelaksanaan Chaturdarma Perguruan Tinggi (pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat serta AIK), maupun dalam pengelolaan perguruan tinggi. Semua jabatan struktural penting dan strategis di perguruan tinggi hanya dapat diisi oleh dosen dengan kualifikasi tertentu. Pada kenyataannya, dosen dengan kualifikasi yang mumpuni, baik pakar dalam bidang akademik (hardskills) maupun ahli dalam keterampilan tertentu (softskills), berdomisili di berbagai perguruan tinggi besar, dengan persebaran yang tidak merata. Detasering atau “pengumandahan” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah penempatan pegawai untuk bertugas di suatu tempat dalam jangka waktu tertentu. Melalui Program Detasering dua perguruan tinggi Muhammadiyah ini menempatkan kualitas mutu dikelolah berbasis PPEPP, tersistem dan sistematis untuk mendukung akreditasi. program seperti Detasering dikenal sebagai “secondment”, berupa program mobilitas mutu antar universitas, sebagaimana diterapkan di perguruan tinggi lain dengan tujuan untuk menekan disparitas antar perguruan tinggi. Berdasarkan hasil evaluasi terhadap capaian kinerja pelaksanaannya serta laporan dari Pertisas yang dibina, program pembinaan mutu melalui Detasering telah memberikan dampak yang sangat baik bagi pengembangan mutu dan sumber daya manusia.

Share this news